(2)

Suara itu makin samar ditelingaku.

Makin menghilang, makin terlupa dan makin jauh.

Seperti wajahnya, bentuk matanya, rupa hidungnya, bentuk bibirnya mulai menghilang dari ingatanku.

Semua menyamar, semua hilang bagai bekas luka yang perlahan menyamar dan menghilang.

Tak pernah lagi mendengar suaranya apalagi wajahnya membuat segalanya menjadi terlupakan.

Tak ada kisah lagi tentang kita, tak ada lagi kisah tentang perjalanan yg dilalui bersama.

Semua menghilang begitu cepat seperti cepatnya ia memudar di ingatanku dan memudarnya suaranya ditelingaku.

Mungkin memang pahit, tapi mungkin ini yang terbaik untuk masing masing menemukan jalan bahagianya.